Gallery

Berikut ini merupakan ilustrasi mengenai Penyebab, Dampak, Dan Solusi dari Perubahan Iklim

Gunakan tombol untuk memudahkan mencari gambar ilustrasi sesuai dengan materi yang dipelajari.

Emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen oksida (NOx) dari aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil (minyak, batu bara, dan gas alam), deforestasi, dan limbah industri. Gas ini menyebabkan peningkatan efek rumah kaca.

Penebangan hutan yang masif untuk memberikan lahan bagi pertanian, kehutanan, dan infrastruktur dapat mengurangi kapasitas penyerapan karbon oleh hutan, serta melepaskan karbon yang disimpan di dalamnya.

Pemanfaatan bahan bakar fosil dalam produksi energi menyebabkan emisi gas rumah kaca. Pembakaran minyak, batu bara, dan gas alam di sektor energi menjadi penyumbang utama terhadap peningkatan gas rumah kaca di atmosfer.

Pertumbuhan populasi dan peningkatan konsumsi dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas ekonomi, transportasi, dan kebutuhan energi, yang pada akhirnya meningkatkan emisi gas rumah kaca.

Kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil, menghasilkan emisi CO2. Peningkatan jumlah kendaraan dan jarak tempuh dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca.

Pembakaran limbah dan pengelolaan limbah organik yang tidak efisien dapat menghasilkan gas metana, yang memiliki potensi pemanasan global yang lebih besar daripada CO2.

Tanah Longsor yang terjadi di Desa Banjapanepen, Sumpiuh, Banyumas pada November 2020, (MONGABAY).

Kekeringan pada Kecamatan Wuryantoro dengan Eromoko di area Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah 2022, (ANTARA).

Salah satu dampak mencairnya es di kutub adalah meningkatnya volume air laut. Akibatnya, desa-desa pesisir dan kepulauan kecil terancam tenggelam, (KOMPAS.com).

Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api kebakaran hutan di Pekanbaru, provinsi Riau pada 2014, (VOA Indonesia).

Badai Siklon Tropis Dahlia Terjadi pada November- Desember 2017, tumbuh di Samudra Hindia barat daya Lampung Selatan dan Jawa Tengah, (Kumparan.com).

45 RT di Jakarta Terendam Banjir Usai Hujan Deras, Ketinggian Capai 160 cm pada November 2023, (detik.com).

Dilanda gelombang panas dengan suhu mencapai rekor 45,4 derajat Celcius di Bangkok, Thailand, pada April 2023, (ANTARA).

Krisis air bersih melanda warga Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Dampak dari kekeringan akibat kemarau panjang pada Juli 2023, (TIMES Indonesia).

Rusaknya keanekaragaman hayati, naiknya permukaan laut diperkirakan menggerus habitat dan populasi Komodo, (Kompas.id).

Reboisasi dilakukan untuk mengurangi Pencemaran Udara dan pemanasan global. Reboisasi membantu menyerap karbon dioksida dari udara, mengurangi jejak karbon dan efek pemanasan global.
Contohnya, mengajak orang tua di rumah untuk menanam pohon di sekitar rumah, dan mengikuti kegiatan tanam pohon di sekolah.

Pembakaran sampah dapat menghasilkan gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2). Daur ulang membantu mengurangi sampah yang terbuang dan potensi emisi gas rumah kaca, khususnya CO2.
Contohnya, membuat kerajinan seperti tas belanja, pot bunga, tempat alat tulis dari botol dan sampah plastik.

menghemat energi listrik dapat mencegah peningkatan pemanasan global. Listrik banyak bersumber dari uap hasil pembakaran batu bara yang menyebabkan limbah emisi karbon dioksida dan pencemaran lingkungan.
Contohnya, di rumah maupun di sekolah mematikan tv, lampu, kipas saat sudah tidak terpakai.

Menghemat air bersih bukan hanya akan membantu dalam menjaga ketersediaan air bersih di masa depan, namun juga bisa mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan air bersih.
Contohnya, tidak membuang-buang air seperti pada saat mandi dan cuci tangan, menutup rapat kembali keran air yang habis digunakan.

Jalan raya dipenuhi kendaraan berasap. Berjalan kaki atau bersepeda daripada naik kendaraan bermotor akan mengurangi emisi gas rumah kaca sekaligus meningkatkan kesehatan dan kebugaran Anda. Untuk jarak yang lebih jauh, pertimbangkan untuk naik transportasi umum.
Contohnya, naik sepeda atau berjalan kaki untuk pergi ke tempat yang jaraknya dekat dan berangkat ke sekolah dengan teman untuk mengurangi jumlah kendaraan.

Pembuatan pupuk kompos membantu mengurangi emisi gas metana, yang merupakan penyebab pemanasan global. Proses pengomposan mengurangi produksi metana dari pembusukan sampah organik.
Contohnya, mengajak orang tua di rumah membuat lubang atau galian di tanah untuk menimbun sampah organik yang ada di rumah.